Tp kayanya penting bgt nih
jangan ada korban lg......
1.Menginap di Hotel Grand Lembang, Aku Pulang Jual Cincin!
Dengan cerita yang sudah disampaikan oleh beberapa rekan yang merasa
dirugikan oleh pihak hotel grand lembang, saya pun turut merasakan
kejadian yang dialami oleh rekan2. kejadian ketika saya liburan ke
lembang, jam 1 siang saya cek in, lalu dengan banyak perjanjian saya
diminta untuk tanda tangan disertai materai yang isinya jangan
sampai ada komplain atas kehilangan apapun.
Ketika saya selesai makan malam, pergi ke kamar untuk istirahat,
ternyata yang saya temukan dompet saya sudah hilang isinya dengan 2
kartu kredit gold. sedang kan saya tidak begitu hafal no kartunya,
waktu sudah jam 1 malam, hp saya pun turut dicuri.
Saya complain, tapi pihak front office meminta saya sabar sampai
hari pagi. pagi nya saya lapor, tapi pihak hotel dengan skak mati
meyodorkan kertas perjanjian dan memojokan saya, bergelut degn waktu
saya tlp call center 2 kartu kredit gold saya, dan saya mendapatkan
info bahwa hari ini terjadi transaksi sebesar 15 jt di kartu BII dan
16,8 jt di kartu Abn Amro.
Dan nomer hp 08138008**** dengan tagihan 900 rb dalam 1 hari. Ketika
saya sedang sibuk mencari bantuan di luar, ketika saya masuk kembali
ke kamar, saya dikejutkan pula dengan hilang nya notebook aspire
3000 acer AMD. Saya cek in untuk 3 hari dan saya bayar lunas, tapi
dengan dalih saya mencemarkan nama baik hotel, maka saya pun di
minta untuk keluar dengan diberi waktu 30 menit.
Lalu saya laporkan ke polisi, pihak polisi memanggil utusan dari
pihak hotel, tapi pihak polisi dengan tenang nya mengatakan hal ini
dilupakan saja sebab tidak ada saksi dan pihak hotel pun tidak mau
dijadikan saksi. Pihak hotel menjanjikan untuk mengurus masalah ini,
tapi tiap kali saya telpon untuk menayakan perkembangan hilangnya
barang-barang saya, mereka hanya mengatakan sedang kami proses.
Anda bisa bayangkan, saya harus menjual cincin untuk pulang ke
Jakarta. saya sudah cape untuk marah-marah, hanya hati-hati saja
terhadap hotel Grand Lembang, bila perlu jangan pernah masuk kesana.
[saka/jakarta/jonoarya@yahoo.com]
2.Hati-Hati Menginap di Hotel Grand Lembang!!!
Ini kejadian benar2 terjadi pada diri saya sendiri: Pada hari Sabtu
tgl 3 Des 05, saya dan keluarga menginap di Hotel Grand Lembang
Bandung dengan menyewa 4 kamar tidur, dan keesokan harinya jam 06.30
saya dan keluarga turun ke resto u/breakfast. Kami semua
meninggalkan kamar dalam keadaan terkunci, dan sekembalinya dari
breakfast sekitar pukul 07.30 saya kembali ke kamar untuk mengambil
kamera untuk foto J dan K yang sedang berenang dan setibanya saya di
kamar, pintu masih dalam keadaan terkunci, setibanya saya di dalam
ternyata kamera digital saya sudah tidak ada, begitu juga dengan HP
saya, setelah saya cek ternyata HP istri saya juga sudah tidak ada!
Total saya membawa 2 HP dan istri saya juga membawa 2 HP yang
kesemuanya sudah hilang. Begitu juga uang tunai yang masih utuh di
dalam amplop di dalam tas istri saya juga ikut hilang. Dan akibat
kejadian ini saya mengalami kerugian belasan juta. Kemudian saya
segera lapor ke security dan manajemen hotel, kemudian saya segera
minta dipanggilkan kepolisian dan minta pemblokiran pintu keluar
serta pemeriksaan bagi tamu yang check out, tapi dengan berbagai
alasan dari pihak hotel maka hal tsb tidak dilakukan, yang membuat
saya lebih kesal lagi ternyata pihak kepolisian baru datang jam
11.00 dengan alasan baru di hubungi oleh pihak hotel pukul 10.30
wib.
Dan yang lebih hebatnya lagi, setelah saya ribut2 di Front Office,
ternyata para tamu mulai berdatangan dan melaporkan hal yang sama,
ternyata ada 6 kamar yang kemalingan dalam waktu yang bersamaan
tanpa ada kerusakan sedikit pun di pintu kamar??? Kemudian kami para
tamu yang kehilangan diminta ke kantor Polsek Lembang u/membuat BAP
dan yang hebatnya lagi ternyata POLSEK dengan HOTEL hanya berjarak
200 meter (mengapa pihak hotel tidak segera memanggil polisi??)
Menurut keterangan polisi, kejadian tsb sudah sering terjadi!!!
Kemudian kami semua meminta pertanggungjawaban dari pihak hotel,
tapi lagi2 kami harus kecewa karena pihak hotel tidak mau memberikan
ganti rugi, itu yang disampaikan kepada kami oleh manajer HRD(Bp.
Teddy) dan manajer Operasional (Ibu Egi). Tolong kepada rekan-rekan
agar hati-hati agar kejadian ini tidak terjadi pada rekan-rekan
semua, dan bilamana ada yang bisa membantu tolong sarannya karena
saya tetap mau tuntut hotel tsb dan mau masukkan ke surat kabar tapi
saya tidak tahu caranya...
3...
Betul sekali...pada tanggal 16-17 Desember 2005, kemaren...saya juga
sempat tidur disana...Kamar 226...Aduh persis apa yang saudara
ceritakan. Alhamdulillah. ..orang-nya sempet kepergok anakku,
sehingga kami sekeluarga tidak dirugikan. Allah masih melindungi
kami sekeluarga! Pertama kali keanehan saya rasakan saat ceck in.
Saya disodorin, surat pernyataan yang intinya pihak Hotel tidak akan
bertanggung jawab atas segala bentuk kehilangan barang, dst.
Termasuk mobil yang anehnya lagi keterangan tsb hanya ditempel
(dilem) dalam lembar permintaan Ceck in yang harus saya
tandatangani. Karena saya sudah capek dan nggak enak badan maka
langsung saya tandatangani saja, sekaligus membayar semuanya pakai
kredit card lunas. Namun masih juga KTP saya ditahan untuk alasan
yang nggak jelas. Pikir saya cuman 1 malam saja, nggak masalah.
Karena kecapaian dan nggak enak badan, setelah selesai sholat isya'
kami sekeluarga (istri dan 2 anak) putuskan untuk langsung tidur
semua pintu aku kunci sendiri. aneh hotel segini kok nggak ada kunci
pengaman lain (grendel, kunci manual), maka saya putuskan pilih
posisi tidur terdekat dengan pintu. Perasaan aneh, was-was mulai
muncul melihat model kunci pintu hotel, yang semacam itu (dapat
mengunci dengan menekan tombolnya) aku tambah was-was lagi termasuk
mobil yang aku parkir agak jauh. Betul juga saat tengah malam
(sekitar jam 00.30 WIB) badan saya kedinginan (Padahal Nggak ada AC-
nya). Rupanya pintu kamarku terbuka sedikit, sehingga angin masuk
lewat pintu aduh: aku teriak ini pasti ada sesuatu yang terjadi aku
langsung keluar, saya tidak melihat orang lain. setelah aku tengok
mobil masih ditempat, aku putuskan balik ke kamar aku bangunin
semuanya, tolong cek semua barang bawaan HP, kamera, laptop, dompet.
Alhamdulillah barang bawaan keluarga saya masih lengkap.
Saat itu juga aku telpon Front desk jawabnya sangat menyesakkan Kan
bapak sudah tandatangani surat pernyataan?? ? aku langsung tutup
telpon. Aku putuskan untuk tidur lagi dan ternyata mata ini nggak
bisa lagi tertutup, hingga pagi.. Saat sarapan pagi saya juga
komplain atas hal semalam, dengan enaknya dijawab dengan lagu yang
sama bahkan tempat sarapan saja aku di ping-pong, yang satu bilang
di ruang Edelweis, yang satu lagi di ruang belakangnya, sekeluarga
aku disuruh bolak-balik aku sempet cekcok dengan petugas pramusaji-
nya. Akhirnya kami sekeluarga nggak jadi sarapan dan kembali ke
kamar, karena 2 anak saya yang lari duluan sempet melihat 2 orang
memakai kaos sedang membuka kamar kami. terus kabur betul juga kamar
kami sudah dalam posisi terbuka ini Rahmat Allah karena kami nggak
jadi sarapan, seandainya saja saya & keluarga sarapan, barangkali
ceriteranya jadi lain. Kembali barang bawaan kami periksa, dicek
satu persatu. Alhamdulillah masih utuh semua dan tanpa ba-bi-bu aku
langsung cek-out (sekitar jam 07,30) dengan meminta KTP saya yang
masih di Front Office, langsung kabur cari sarapan untuk meneruskan
perjalanan ke Jawa.
Kesimpulan saya sudah Final: sekaligus juga pesen untuk temen-temen,
jangan sekali kali menginjakkan kaki ke hotel yang satu ini atau
paling tidak lebih hati-hati dimanapun dan kapanpun Saudara-Saudara
berada. Selamat tinggal Grand Hotel Lembang cari tempat lain saja.
Salam AP
jangan ada korban lg......
1.Menginap di Hotel Grand Lembang, Aku Pulang Jual Cincin!
Dengan cerita yang sudah disampaikan oleh beberapa rekan yang merasa
dirugikan oleh pihak hotel grand lembang, saya pun turut merasakan
kejadian yang dialami oleh rekan2. kejadian ketika saya liburan ke
lembang, jam 1 siang saya cek in, lalu dengan banyak perjanjian saya
diminta untuk tanda tangan disertai materai yang isinya jangan
sampai ada komplain atas kehilangan apapun.
Ketika saya selesai makan malam, pergi ke kamar untuk istirahat,
ternyata yang saya temukan dompet saya sudah hilang isinya dengan 2
kartu kredit gold. sedang kan saya tidak begitu hafal no kartunya,
waktu sudah jam 1 malam, hp saya pun turut dicuri.
Saya complain, tapi pihak front office meminta saya sabar sampai
hari pagi. pagi nya saya lapor, tapi pihak hotel dengan skak mati
meyodorkan kertas perjanjian dan memojokan saya, bergelut degn waktu
saya tlp call center 2 kartu kredit gold saya, dan saya mendapatkan
info bahwa hari ini terjadi transaksi sebesar 15 jt di kartu BII dan
16,8 jt di kartu Abn Amro.
Dan nomer hp 08138008**** dengan tagihan 900 rb dalam 1 hari. Ketika
saya sedang sibuk mencari bantuan di luar, ketika saya masuk kembali
ke kamar, saya dikejutkan pula dengan hilang nya notebook aspire
3000 acer AMD. Saya cek in untuk 3 hari dan saya bayar lunas, tapi
dengan dalih saya mencemarkan nama baik hotel, maka saya pun di
minta untuk keluar dengan diberi waktu 30 menit.
Lalu saya laporkan ke polisi, pihak polisi memanggil utusan dari
pihak hotel, tapi pihak polisi dengan tenang nya mengatakan hal ini
dilupakan saja sebab tidak ada saksi dan pihak hotel pun tidak mau
dijadikan saksi. Pihak hotel menjanjikan untuk mengurus masalah ini,
tapi tiap kali saya telpon untuk menayakan perkembangan hilangnya
barang-barang saya, mereka hanya mengatakan sedang kami proses.
Anda bisa bayangkan, saya harus menjual cincin untuk pulang ke
Jakarta. saya sudah cape untuk marah-marah, hanya hati-hati saja
terhadap hotel Grand Lembang, bila perlu jangan pernah masuk kesana.
[saka/jakarta/jonoarya@yahoo.com]
2.Hati-Hati Menginap di Hotel Grand Lembang!!!
Ini kejadian benar2 terjadi pada diri saya sendiri: Pada hari Sabtu
tgl 3 Des 05, saya dan keluarga menginap di Hotel Grand Lembang
Bandung dengan menyewa 4 kamar tidur, dan keesokan harinya jam 06.30
saya dan keluarga turun ke resto u/breakfast. Kami semua
meninggalkan kamar dalam keadaan terkunci, dan sekembalinya dari
breakfast sekitar pukul 07.30 saya kembali ke kamar untuk mengambil
kamera untuk foto J dan K yang sedang berenang dan setibanya saya di
kamar, pintu masih dalam keadaan terkunci, setibanya saya di dalam
ternyata kamera digital saya sudah tidak ada, begitu juga dengan HP
saya, setelah saya cek ternyata HP istri saya juga sudah tidak ada!
Total saya membawa 2 HP dan istri saya juga membawa 2 HP yang
kesemuanya sudah hilang. Begitu juga uang tunai yang masih utuh di
dalam amplop di dalam tas istri saya juga ikut hilang. Dan akibat
kejadian ini saya mengalami kerugian belasan juta. Kemudian saya
segera lapor ke security dan manajemen hotel, kemudian saya segera
minta dipanggilkan kepolisian dan minta pemblokiran pintu keluar
serta pemeriksaan bagi tamu yang check out, tapi dengan berbagai
alasan dari pihak hotel maka hal tsb tidak dilakukan, yang membuat
saya lebih kesal lagi ternyata pihak kepolisian baru datang jam
11.00 dengan alasan baru di hubungi oleh pihak hotel pukul 10.30
wib.
Dan yang lebih hebatnya lagi, setelah saya ribut2 di Front Office,
ternyata para tamu mulai berdatangan dan melaporkan hal yang sama,
ternyata ada 6 kamar yang kemalingan dalam waktu yang bersamaan
tanpa ada kerusakan sedikit pun di pintu kamar??? Kemudian kami para
tamu yang kehilangan diminta ke kantor Polsek Lembang u/membuat BAP
dan yang hebatnya lagi ternyata POLSEK dengan HOTEL hanya berjarak
200 meter (mengapa pihak hotel tidak segera memanggil polisi??)
Menurut keterangan polisi, kejadian tsb sudah sering terjadi!!!
Kemudian kami semua meminta pertanggungjawaban dari pihak hotel,
tapi lagi2 kami harus kecewa karena pihak hotel tidak mau memberikan
ganti rugi, itu yang disampaikan kepada kami oleh manajer HRD(Bp.
Teddy) dan manajer Operasional (Ibu Egi). Tolong kepada rekan-rekan
agar hati-hati agar kejadian ini tidak terjadi pada rekan-rekan
semua, dan bilamana ada yang bisa membantu tolong sarannya karena
saya tetap mau tuntut hotel tsb dan mau masukkan ke surat kabar tapi
saya tidak tahu caranya...
3...
Betul sekali...pada tanggal 16-17 Desember 2005, kemaren...saya juga
sempat tidur disana...Kamar 226...Aduh persis apa yang saudara
ceritakan. Alhamdulillah. ..orang-nya sempet kepergok anakku,
sehingga kami sekeluarga tidak dirugikan. Allah masih melindungi
kami sekeluarga! Pertama kali keanehan saya rasakan saat ceck in.
Saya disodorin, surat pernyataan yang intinya pihak Hotel tidak akan
bertanggung jawab atas segala bentuk kehilangan barang, dst.
Termasuk mobil yang anehnya lagi keterangan tsb hanya ditempel
(dilem) dalam lembar permintaan Ceck in yang harus saya
tandatangani. Karena saya sudah capek dan nggak enak badan maka
langsung saya tandatangani saja, sekaligus membayar semuanya pakai
kredit card lunas. Namun masih juga KTP saya ditahan untuk alasan
yang nggak jelas. Pikir saya cuman 1 malam saja, nggak masalah.
Karena kecapaian dan nggak enak badan, setelah selesai sholat isya'
kami sekeluarga (istri dan 2 anak) putuskan untuk langsung tidur
semua pintu aku kunci sendiri. aneh hotel segini kok nggak ada kunci
pengaman lain (grendel, kunci manual), maka saya putuskan pilih
posisi tidur terdekat dengan pintu. Perasaan aneh, was-was mulai
muncul melihat model kunci pintu hotel, yang semacam itu (dapat
mengunci dengan menekan tombolnya) aku tambah was-was lagi termasuk
mobil yang aku parkir agak jauh. Betul juga saat tengah malam
(sekitar jam 00.30 WIB) badan saya kedinginan (Padahal Nggak ada AC-
nya). Rupanya pintu kamarku terbuka sedikit, sehingga angin masuk
lewat pintu aduh: aku teriak ini pasti ada sesuatu yang terjadi aku
langsung keluar, saya tidak melihat orang lain. setelah aku tengok
mobil masih ditempat, aku putuskan balik ke kamar aku bangunin
semuanya, tolong cek semua barang bawaan HP, kamera, laptop, dompet.
Alhamdulillah barang bawaan keluarga saya masih lengkap.
Saat itu juga aku telpon Front desk jawabnya sangat menyesakkan Kan
bapak sudah tandatangani surat pernyataan?? ? aku langsung tutup
telpon. Aku putuskan untuk tidur lagi dan ternyata mata ini nggak
bisa lagi tertutup, hingga pagi.. Saat sarapan pagi saya juga
komplain atas hal semalam, dengan enaknya dijawab dengan lagu yang
sama bahkan tempat sarapan saja aku di ping-pong, yang satu bilang
di ruang Edelweis, yang satu lagi di ruang belakangnya, sekeluarga
aku disuruh bolak-balik aku sempet cekcok dengan petugas pramusaji-
nya. Akhirnya kami sekeluarga nggak jadi sarapan dan kembali ke
kamar, karena 2 anak saya yang lari duluan sempet melihat 2 orang
memakai kaos sedang membuka kamar kami. terus kabur betul juga kamar
kami sudah dalam posisi terbuka ini Rahmat Allah karena kami nggak
jadi sarapan, seandainya saja saya & keluarga sarapan, barangkali
ceriteranya jadi lain. Kembali barang bawaan kami periksa, dicek
satu persatu. Alhamdulillah masih utuh semua dan tanpa ba-bi-bu aku
langsung cek-out (sekitar jam 07,30) dengan meminta KTP saya yang
masih di Front Office, langsung kabur cari sarapan untuk meneruskan
perjalanan ke Jawa.
Kesimpulan saya sudah Final: sekaligus juga pesen untuk temen-temen,
jangan sekali kali menginjakkan kaki ke hotel yang satu ini atau
paling tidak lebih hati-hati dimanapun dan kapanpun Saudara-Saudara
berada. Selamat tinggal Grand Hotel Lembang cari tempat lain saja.
Salam AP
0 comments:
Post a Comment